Sabtu, 26 November 2011

Makalah Sejarah kelas XII




KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PERUBAHAN BIDANG KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA AKIBAT PENGARUH BARAT ”,
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa Sejarah SMA N 8 cirebon.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :
  1. Kimiyanti , S.Pd. selaku Guru Mata Pelajaran yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini
  2. Rekan-rekan semua di Kelas XI IPS II SMA N 8 cirebon
  3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini
  4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
























BAB I
PENDAHULUAN

Secara bahasa kata imperialisme yang berasal dari kata”imperare” yang artinya suatu negara untuk menguasai negara lain demi kepentingan ekonomi, politik dan budaya agar mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi negaranya. Dari situ kemudian berkembang istilah imperator yaitu sebutan untuk orang yang berkuasa atas suatu wilayah. Sedangkan wilayah kekuasaanya kemudian disebut dengan  imperium.
  Pengertian imperialisme secara umum adalah tindakan suatu negara atau bangsa yang ingin menaklukan bangsa lain dengan tujuan untuk menguasai daerah tersebut agar dapat menunjuk aspek kehidupan dari negara penakluk tersebut. Imperialisme biasanya dilakukan oleh negara atau bangsa yang memiliki kekuatan militer yang kuat serta memiliki persenjataan yang kuat pula sehingga mudah melakukan penaklukan. Biasanya negara-negara tersebut yang sudah mengalami kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, misalnua spanyol, inggris, belanda, prancis, dan lain sebagainya.
  Kolonialisme secara bahasa berasal dari kata colunus yang dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menguasai daerah tertentu. Kolonialisme menjadi negara yang ditaklukan menjadi negara koloni yaitu negara yang harus tunduk dibawah kekuasaan negara kolonial. Dalam kolonialisasi negara koloni hanya menhadi suatu negara yang harus mau mengikuti apa yang diperintahkan oleh negara kolonial dengan menggunakan cara kekerasan.
Faktor mendorong di bentuknya VOC adalah setelah Cornelis de Houtman sampai di banten tahun 1596. Selanjutnya  pada tahun 1598 compagnie Van Verre di belanda memberangkatkan 8 kapal di bawah pimpinan Van Nock dan Warwijk yang membutuhkan waktu 7 bulan sampai di banten keberhasilan pelayaran tersebut mendorong keinginan berbagai perusahaan di belanda untuk memberangkatkan kapalnya ke Indonesia ada 14 perusahaan yang telah memberangkatkan 62 kapal.
Dalam perkenbangan selanjutnya, keberadaan VOC di Indonesia tidak hanya tumbuh sebagai kongsi dagang, namun juga menjadi kekuatan politik yang banyak mempengaruhi perkembangan kekuasaan di Indonesia. Kepemimpinan VOC dipegang oleh dewan beranggotakan 17 0rang berkedudukan di Amsterdam. Oleh pemerintah belanda, VOC diberi oktroi (hak-hak istimewa) sebagai berikut.




























BAB II
PERUBAHAN BIDANG KEHIDUPAN MASYARAKAT
INDONESIA AKIBAT PENGARUH BARAT

1.       Pengertian Imperialisme dan kolonialisme
Secara bahasa kata imperialisme yang berasal dari kata”imperare” yang artinya suatu negara untuk menguasai negara lain demi kepentingan ekonomi, politik dan budaya agar mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi negaranya. Dari situ kemudian berkembang istilah imperator yaitu sebutan untuk orang yang berkuasa atas suatu wilayah. Sedangkan wilayah kekuasaanya kemudian disebut dengan  imperium.
  Pengertian imperialisme secara umum adalah tindakan suatu negara atau bangsa yang ingin menaklukan bangsa lain dengan tujuan untuk menguasai daerah tersebut agar dapat menunjuk aspek kehidupan dari negara penakluk tersebut. Imperialisme biasanya dilakukan oleh negara atau bangsa yang memiliki kekuatan militer yang kuat serta memiliki persenjataan yang kuat pula sehingga mudah melakukan penaklukan. Biasanya negara-negara tersebut yang sudah mengalami kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, misalnua spanyol, inggris, belanda, prancis, dan lain sebagainya.
  Kolonialisme secara bahasa berasal dari kata colunus yang dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menguasai daerah tertentu. Kolonialisme menjadi negara yang ditaklukan menjadi negara koloni yaitu negara yang harus tunduk dibawah kekuasaan negara kolonial. Dalam kolonialisasi negara koloni hanya menhadi suatu negara yang harus mau mengikuti apa yang diperintahkan oleh negara kolonial dengan menggunakan cara kekerasan.
2.       Kedatangan Bangsa Eropa

·         Perang salib terjadi karena kota Konstantinopel dikuasai Turki.
·         Dampak perang salib :
                    - munculnya ilmu pengetahuan dan tata cara kehidupan orang Asia di kalangan Eropa
                    - terputusnya hubungan dagang Eropa dengan dunia timur,sehingga Eropa kekurangan
                      rempah-rempah
                    - muncul pusat-pusat perdagangan di Eropa seperti di Geneva dan Venesia
·         Karena Eropa kekurangan rempah-rempah maka mereka berusaha mencari sumber rempah-rempah.
·         Bangsa Eropa yang pertama kali mencari daerah penghasil rempah-rempah : Portugis.
·         Bartolomeus Diaz : Afrika Selatan (Tanjung Topan,kemudian diganti menjadi Tanjung Harapan)
·         Vasco da Gamma : Calcuta,India. Membawa rempah-rempah dari India
·         Alfonso d'Burquorque : Malaka (pusat perdagangan). Bertemu pedagang-pedagang Cina,Arab,India dan Indonesia
·         Portugis tahun 1511 menguasai Malaka, karena Malaka adalah pusat perdagangan hasil bumi.  Setelah  menguasai Malaka, Portugis mengirim kapal ke Maluku. Tujuan semula berdagang tapi kemudian mengadakan kegiatan politik dan menyiarkan agama.

Bangsa Barat ke dua : Spanyol

·         Christophorus Columbus
                    Ia berlayar mengarungi Samudera Atlantik dan menemukan benua baru yang disebut Amerika.  Karena mengira sudah sampai India,penduduk asli benua Amerika disebut Indian.
                                                            
·         Fernando de Magelhaens dan Juan de Sebastian del Cario
                    Mencari sumber rempah-rempah dengan berlayar ke arah Barat. Setelah 2 tahun menyusuri  Amerika Selatan mereka diterima dengan baik di Philipina pada tahun 1521,lalu mereka mendarat di Maluku.  Dalam pelayaran ini sebuah kapal Spanyol berhasil kembali ke Spanyol.  Orang Spanyol yakin bahwa mereka berhasil mengelilingi bumi dan memperkuat keyakinan bahwa  bumi bulat.

·         Usaha Portugis dalam mengambil keuntungan dari kedatangannya ke Indonesia :
  - Portugis menguasai Malaka
  - Portugis mengambil keuntungan dari perselisihan dan persaingan daerah untuk memperkuat
    kedudukannya
    Contoh : 1. Hitu bersengketa dengan Seram. Pertugis membantu Hitu.
             2. Ternate bersaing dengan Tidore. Portugis memihak Ternate. Sebagai imbalan
                Portugis mendapat ijin monopoli rempah-  rempah
  - Portugis melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.
    Cara : perbentengan monopoli rempah

·         Portugis gagal menguasai daerah rempah-rempah di Aceh,Jawa,dan di Maluku. Di Maluku rasa tidak  senang terhadap Portugis semakin meningkat karena Portugis memaksakan agama.  Ternate dan Tidore menganggap bahwa menerima kekuasaan asing merugikan. Portugis merasa lebih aman jika rakyat seagama dengan mereka. Maka Portugis mengalihkan kegiatannya ke Nusa Tenggara dan Timor.


3.       Masa pendudukan bangsa barat dan pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia

A.       Masa pendudukan VOC
Faktor mendorong di bentuknya VOC adalah setelah Cornelis de Houtman sampai di banten tahun 1596. Selanjutnya  pada tahun 1598 compagnie Van Verre di belanda memberangkatkan 8 kapal di bawah pimpinan Van Nock dan Warwijk yang membutuhkan waktu 7 bulan sampai di banten keberhasilan pelayaran tersebut mendorong keinginan berbagai perusahaan di belanda untuk memberangkatkan kapalnya ke Indonesia ada 14 perusahaan yang telah memberangkatkan 62 kapal.
Dalam perkenbangan selanjutnya, keberadaan VOC di Indonesia tidak hanya tumbuh sebagai kongsi dagang, namun juga menjadi kekuatan politik yang banyak mempengaruhi perkembangan kekuasaan di Indonesia. Kepemimpinan VOC dipegang oleh dewan beranggotakan 17 0rang berkedudukan di Amsterdam. Oleh pemerintah belanda, VOC diberi oktroi (hak-hak istimewa) sebagai berikut.
1.       Dianggap sebagai wakil pemerintah belanda di asia
2.       Monopoli perdangangan
3.       Mencetak dan mengerdarkan uang
4.       Mengadakan perjanjian
5.       Menaklukan perang dengan Negara lain
6.       Menjalankan kekuasaan kehakiman
7.       Pemungutan pajak
8.       Memiliki angkatan perang sendiri
9.       Mengadakan pemerintahan sendiri
VOC mengeluarkan kebijakan antara lain :
1.       Pelayaran Hongi, yaitu misi pelayaran belanda untuk mengawasi dan menangkap para pedagang pribumi yang berusaha menjual rampah-rempah kepada pedagang asing lain selain belanda.
2.       Ekstirpasi, yaitu usaha penebangan tanaman rempah-rempah yang diangap over produksi sehingga harganya tetap stabil.
3.       Contingenten, yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak yang berupa hasil bumi.
4.       Verplichte leverantien, yaitu perjanjian kepada raja-raja setempat terutama yang kalah perang wajib menyerahkan hasil bumi yang di butuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan VOC.

B.       Pemerintahan Hindia belanda
Situasi di eropa membawa perubahan pemerintahan hindia belanda. Tentara prancis pada tahun 1795 menyerbu belanda, sehingga pangeran willem V melarikan diri ke inggris. Kerajaan belanda (holand) selanjutnya di pimpin oleh luis napoleon, adik napoleon Bonaparte, kaisar prancis.
Pada masa pemerintahan Hindia belanda Indonesia di pimpin oleh H.W. Deandels yang berkuasa pada tahun 1808 sampai 1811. Adapun yang di lakukan deandels semasa menjabat menjadi pimpinan pada pemerintahan hindia belanda adalah sebagai berikut :
·         Bidang pertanian
A.       Menambah jumlah prajurit menjadi 18.000 yang sebagaian besar dari suku-suku bangsa di Indonesia (pribumi) .
B.       Membangun benteng di beberapa kota dam pusat pertahanannya di kali jati, bandung.

·         Bidang keuangan
A.       Mengeluarkan mata uang kertas
B.       Menjual tanah produktif milik rakyat pada swasta sehingga muncul tanah swasta (partikelir) yang banyak di miliki orang cina, arab, belanda


·         Bidang Pemerintahan
A.       Membentuk sekertariat Negara untuk membereskan administrasi Negara
B.       Pulau jawa di bagi menjadi 8 wilayah
Sisi negatif pemerintah deandels adalah membiarkan terus praktik perbudakan serta hubungan dengan raja-raja yang buruk , sehingga menimbulkan perlawanan.
C.       Kekuasaan inggris di Indonesia
Pemerintah Inggris mulai menguasai Indonesia sejak tahun 1811 pemerintah Inggris mengangkat Thomas Stamford Raffles (TSR) sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia. Ketika TSR berkuasa sejak 17 September 1811, ia telah menempuh beberapa langkah yang dipertimbangkan, baik di bidang ekonomi, social, dan budaya. Penyerahan kembali wilayah Indonesia yang dikuasai Inggris dilaksanakan pada tahun 1816 dalam suatu penandatanganan perjanjian. Pemerintah Inggris diwakili oleh John Fendall, sedangkan pihak dari Belanda diwakili oleh Van Der Cappelen. Sejak tahun 1816, berakhirlah kekuasaan Inggris di Indonesia.
D.       Sistem Tanam paksa
Pemerintah Belanda untuk menutup kekosongan kas keuangan negara, satu di antaranya adlah dengan menerapkan aturan tanam Paksa (Cultuurstelsel). Tanam paksa berasal dari bahasa Belanda yaitu Cultuurstelsel (system penanaman atau aturan tanam paksa). Aturan tanam paksa di Indonesia adalah Johannes Van Den Bosch
a.  Isi Aturan Tanam Paksa
1)  Tuntutan kepada setiap rakyat Indonesia agar menyediakan tanah pertanian untuk cultuurstelsel tidak melebihi 20% atau seperlima bagian dari tanahnya untuk ditanami jenis tanaman perdagangan.
2)  Pembebasan tanah yang disediakan untuk cultuurstelsel dari pajak, karena hasil tanamannya dianggap sebagai pembayaran pajak.
3)  Rakyat yang tidak memiliki tanah pertanian dapat menggantinya dengan bekerja di perkebunan milik pemerintah Belanda atau dipabrik milik pemerintah Belanda selama 66 hari atau seperlima tahun.
4)  Waktu untuk mengerjakan tanaman pada tanah pertanian untuk Culturstelsel tidak boleh melebihi waktu tanam padi atau kurang lebih 3 (tiga) bulan
5)  Kelebihan hasil produksi pertanian dari ketentuan akan dikembalikan kepada rakyat
6)  Kerusakan atau kerugian sebagai akibat gagal panen yang bukan karena kesalahan petani seperti bencana alam dan terserang hama, akan di tanggung pemerintah Belanda
7)  Penyerahan teknik pelaksanaan aturan tanam paksa kepada kepala desa
b.  Pelaksanaan Aturan Tanam Paksa
Tanam paksa sudah dimulai pada tahun 1830 dan mencapai puncak perkembangannya hingga tahun 1850
Pada tahun 1860, menanam lada dihapuskan. Pada tahun 1865 dihapuskan untuk menanam nila dan the. Tahun 1870, hampir semua jenis tanaman yang ditanam untuk tanam paksa dihapuskan, kecuali tanaman kopi. Pada tahun 1917, tanaman kopi yang diwajibkan didaerah Prianganjuga dihapuskan.
c.  Dampak Aturan Tanam Paksa
d.  Reaksi terhadap Pelaksanaan Aturan Tanam Paksa
Antara tahun 1850-1860, terjadi perdebatan. Kelompok yang menyetujui terdiri dari pegawai-pegawai pemerintah dan pemegang saham perusahaan Netherlandsche handel maatsschappij (NHM). Pihak yang menentang terdiri atas kelompok dari kalangan agama dan rohaniawan
Pada tahun 1870, perekonomian Hindia Belanda (Indonesia) mulai memasuki zaman liberal hingga tahun 1900.

5.    Perlawanan di berbagai daerah di Indonesia dalam menentang dominasi asing

1.       Perlawanan demak terhadap portugis
Jatuhnya malak terhadap portugis dianggap merupakan suatu ancaman bagi eksistensi demak baik secara politik maupun ekonomi. Oleh karena itu pada tahun 1512 demak di bawah pimpinan pati unus atau pangeran sabrang lor berusaha untuk mengusir portugis dari malak, usaha itu belum membawa hasil. Namun upaya demak untuk membendung pengaruh portugis tidak berhenti di situ.
2.       Perlawanan rakyat Maluku terhadap portugis
Bangsa Portugis kali pertama mendarat di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan Portugis berikutnya pada tahun 1513. Akan tetapi, Tertnate merasa dirugikan oleh Portugis karena keserakahannya dalam memperoleh keuntungan melalui usaha monopoli perdagangan rempah-rempah.

Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun  dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian bermukim di Pulau Timor.
3.       Perlawanan rakyat banten
Perlawanan rakyat Banten dibangkitkan oleh Abdul Fatah (Sultan Ageng Tirtayasa) dan putranya Pangeran Purbaya. Tahun 1659, perlawanan rakyat Banten mengalami kegagalan. 1683, VOC menerapkan politik domba (devide et impera) antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya yang bernama Sulatan Haji. Sultan Haji yang dibantu oleh VOC dapat mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa menghasilkan kompensasi. 1750, terjadi perlawanan rakyat banten terhadap Sultan Haji.
4.       Perlawanan rakyat makasar
Perlawanan terhadap kolonialisme Belanda dilakukan oleh Kerajaan Gowa dan Tallo, yang kemudian bergabung menjadi Kerajaan Makassar. Kerajaan Makassar, mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintah Sultan Hasanuddin tahun 1654-1669. Abad ke-17 Makassar menjadi pesaing berat bagi Kompeni VOC pelayaran dan perdagangan di wilayah Indonesia Timur. Setelah mendapatkan berdagang, VOC mulai menunjukkan perilaku dan niat utamanya, yaitu mulai mengajukan tuntutan kepada Sultan Hasanuddin. Pertempuran antara rakyat Makassar dengan VOC terjadi. Pertempuran pertama terjadi pada tahun 1633. Pada tahun 1654 diawali dengan perilaku VOC yang berusaha menghalang-halangi pedagang yang akan masuk maupun keluar Pelabuhan Makassar mengalami kegagalan. Pertempuran ketiga terjadi tahun 1666-1667, pasukan kompeni dibantu olehpasukan Raja Bone (Aru Palaka) dan pasukan Kapten Yonker dari Ambon. Angakatan laut VOC, yang dipimpin oleh Spleeman.
Pasukan Aru Palaka mendarat din Bonthain dan berhasil mendorog suku Bugis agar melakukan pemberontakan terhadap Sultan Hasanudin. Penyerbuan ke Makassar dipertahankan oleh Sultan Hasanudin. Sultan Hasanudin terdesak dan dipaksa untuk menandatangani perjanjian perdamaian di Desa Bongaya pada tahun 1667. Factor penyebab kegagalan rakyat Makassar adalah keberhasilan politik adu domba Belanda terhadap Sultan Hasanudin dengan Aru Palaka. Membantu Trunojoyo dan rakyat Banten setiap melakukan perlawanan terhadap VOC.

5.       Perang Paderi

Terjadi di Sumatera Barat atau di tanah Minangkabau. Perselisihan antara kaum Padri dengan kaum Adat yang kemudian mengundang campur tangan pihak Belanda.
Perang Padri pertama (tahun 1821-1825) dan perang Padri kedua (tahun 1830-1837)
1)  Perang Padri Pertama
Di kota Lawas, berkembang ke daerah lainnya seperti Alahan Panjang. Kaum Padri dipimpi oleh Datok Bandaro bertempur melawan kaum Adat yang dipimpin oleh Datuk Jati. Setelah Datuk Bandaro meninggal dunia, pucuk pimpinan dipegang oleh Malim Basa (Tuanku Imam Bonjol) dan dibantu oleh Tuanku Pasaman, Tuanku Nan Renceh, Tuanku Nan Cerdik, dan Tuanku Nan Gapuk. Tahun 1821, kaum Padri menyerbu pos Belanda di semawang dan mengacaukan kedudukan Belanda di daerah Lintau. Belanda membangun benteng nama Firt van der Capllen. Tahun 1822 didaerah Baso terjadi pertempuran antara Pasukan Padri yang dipimpin oleh Tuanku Nan Renceh. 1823 terjadipertempuran lagi di Bonio dan Agam. Belanda dapat merebut benteng pertahanan kaum Padri. 1825, kedudukan Belanda mulai sulit karena harus berhadapan dengan kaum Padri dan juga harus menghadapi pasukan Diponegoro.
November 1825, Belanda dan Kaum Padri menandatangani perjanjian damai yang berisi tentang pengakuan Belanda atas beberapa daerah sebagai wilayah kaum Padri dan untuk sementara peperangan gelombang pertama berakhir.
2)  Perang Padri Gelombang ke Dua
1829, di daerah pariaman. 1830, kaum Adat mulai banyak membantu kaum Padri dan kedua kaum tersebut menyadari bahwa perlunya kerja sama. Perang antara rakyat Minangkabau melawan penjajah Belanda.
1831, penyerangan terhadap belanda di daerah Muarapalam. 1832, dipimpin oleh Tuanku Nan Cerdik dan Tuanku Imam Bonjol melakukan penyerangan pos Belanda di Mangopo. 1833, terjadi pertempuran besar di daerah Agam. 1834 hingga tahun 1835, pemerintah Belanda mulai mengepung benteng Bonjol. Tahun 1837, pasukan Belanda melakukan penyerangan terhadap benteng Bonjol. Pada tanggal 25 Oktkober 1837, benteng pertahanan Kota Bonjol jatuh ke tangan Belanda. Imam Bonjol diasingkan ke Cianjur, kemudian dipindahkan ke Minahasa hingga wafat dann dimakamkan di Pineleng.

6.       Perang diponogoro

Di lingkungan istana terdapat golongan yang memihak Belanda, banyak juga yang menentang Kolonial Belanda, seperti Pangeran Diponegoro (putra Sultan Hamengku Buwono III). Kecurigaan yang berlebihan ini pada akhirnya menimbulkan permusuhan dan peperangan yang disebut perang Diponegoro.




1)  Penyebab Umum Perang Diponegoro
a.       Semakin menderitanya rakyat akibat kerja rodi dan berbagai macam pajak
b.      Semakin sempitnya wilayah Kerajaan Mataram akibat dikuasai Belanda.
c.       Selalu ikut campurnya Belanda dalam urusan pemerintahan Kerajaan Mataram.
d.      Masuknya budaya barat ke dalam keraton yang bertentangan dengan ajaran agama.
e.       Kecewanya kaum bangsawan akan aturan Van der Capellen yang melarang usaha perkebunan swasta di wilayah Kerajaan Mataram.
f.       Munculnya pejabat Kerajaan Mataram yang membantu pihak Belanda demi keuntungan pribadi.
2)  Penyebab Khusus Perang Diponegoro
Dipengaruhi oleh persoalan pribadi. Terjadi pada tahun 1825, tindakan sewenang-wenang Belanda yang telah memasang tonggak untuk membangun jalan raya yang melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro tanpa izin. Perang antara Pangeran Diponegoro dengan Belanda dibantu oleh Kasunanan Surakarta, Mangkunegaran, dan Kesultanan Yogyakarta.
Menggungakann strategi atau siasat perang gerilya, pusat pertahanan yang selalu berpindah-pindah seperti di Gua Selarong, Dekso, lereng Gunung Merapi, dan Bagelan(Purworejo). Terbukti bahwa pada tahun 1825 sampai 1826, pasukan diponegoro memperoleh kemenangan hingga dapat merebut daerah Pacitan, Purwodadi, dan Klaten.
Penggungaan sistem Benteng Stelsel oleh Belanda mempersulit pergerakan pasukan Diponegoro dan hubungan komunikasi antar pasukan. Pada tahun 1828, Kiai Mojo bersedia untuk diajak berunding oleh pihak Belanda namun gagal dan justru ia ditangkap dan diasingkan ke Minahasa sampai wafat pada tahun 1849. Jendral De Kock mengajak berunding Sentot Alibasa Prawirodirjo, Tetapi selalu mengalami kegagalan. Pada tahun 1829, Sentot Alibasa Prawirodirjo menyerah, ia dituduh memihak kaum Padri sehingga akhirnya ia diasingkan ke Cianjur dan kemudian  dipindahkan ke Bengkulu hingga wafat pada tahun 1855.
Pangeran Mangkubumi menyerah pada tahun 1829 dan putranya sendiri yang bernama Dipokusumo beserta patihnya menyerah pula pada tahun 1830. Jendral de kock ditanggapi positif oleh Pangeran Diponegoro dan disepakati bersama bahwa perundingan akan dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 1830 di kota Magelang. Pangeran Diponegoro dibawa ke Semarang dan Batavia kemudian diasingkan lagi ke Manado. Ia kembali dipindahkan ke Makassar hingga wafat pada tanggal 8 januari 1855

·         Penggolongan social

Penggolongan social merupakan perbedaan anggota masyarakat, golongan secara horizontal atas dasar perbedaan ras, jenis kelamin, agama, profesi dan sebagainya.
A.       Golongan eropa
Golongan eropa terdiri dari orang belanda, inggris, amerika, belgia, swiss dan prancis. Golongan eropa pendatang dari golongan minoritas.
B.       Golongan asia dan timur asing
Golongan asia dan timur asing terdiri dari bangsa cina, india, dan arab. Mereka memiliki kedudukan social yang lebih tinggi dan istimewa dari kaum pribumi.
C.       Golongan pribumi
Golongan pribumi adalah kelompok mayoritas dan merupakan pemilik negeri ini. Mereka merupakan penduduk asli Indonesia.

·         Stratifikasi social / pelapisan social

A.       Golongan terjajah dan terjajah
Golongan penjajah merupakan golongan bangsa asing yang menguasai Indonesia dan memiliki peranan penting dalam menentukan arah kekuasaan dan jalannya pemerintahan.
Golongan terjajah merupakan golongan yang menjadi tempat penindasaan dan kekerasan yang dilakukan oleh penjajah.
B.       Golongan majikan dan buruh
Golongan majikan terdiri dari para pengusaha swasta asing, pemilikiperusahaan. Golongan buruh adalah orang yang bekerja di perusahaan-perusahaan.

·         Pengaruh westernisasi

Westernisasi (pembaratan) merupakan proses pemasukan budaya barat bagi rakyatnya. Masuknya budaya barat tersebut tentu saja berbeda dengan nilai-nilai dari kebudayaan asli bangsa Indonesia. Pengaruh westernisasi bagi bangsa Indonesia tampak pada :
A.       Pengunaan bahasa belanda dalam pergaulan sehari-hari di kalangan rakyat Indonesia
B.       Gaya berpakaian rakyat Indonesia meniru cara berpakaian model barat
C.       System jabatan dan kepangkatan







BAB III
HUBUNGAN ANTARA PAHAM BARU DAN
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA


A.       Paham-paham baru

1.       Nasionalisme
Nasionalisme merupakan paham yang menyadarkan bangsa akan harga dirinya sebagai suatu bangsa, sehingga mendapatkan pengakuan secara wajar. Latar belakang munculnya nasionalisme disebabkan karena unsure keinginan dan tekat bersama untuk melepaskan diri dari belenggu kekuasaan absolut.
Lahirnya dan berkembangnya nasional ke seluruh dunia dipengaruhi oleh perang kemerdekaan amerika serikat, revolusi prancis, dan revolusi industry di inggris.

2.       Liberalisme

Liberalisme berasal dari kata Liberty artinya kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan bertempat tinggal, kemerdekaan pribadi, hak untuk menentang penindasan hak untuk mendapatkan perlindungan pribadi dan hak milik. Di Inggris liberalisme dilindungi sebuah piagam yaitu Magna Charta tahun 1215. Tokoh-tokoh penganut paham liberalisme diantaranya Thomas Jefferson, Adam Smith, dan lain-lain. Secara universal paham liberalisme berkembang sangat menonjol dalam bidang politik, ekonomi, agama, dan pers. Dalam bidang poltik, paham liberal berpengaruh terhadap perkembangan paham demokrasi yang disebut demokrasi liberal. Dalam bidang ekonomi, paham liberal akan menimbulkan persaingan bebas/ pasar bebas. Dalam bidang agama, paham liberal akan menimbulkan golongan atheis/ tidak beragama.

3.       Sosialisme

Sosialisme berasal dai kata socious yang berarti masyarakat. Sosialisme adalah suatu paham yang menghendaki penggunaan hak milik secara bersama-sama dan dipergunakan untuk kesejahteraan bersama.  Tokoh penganut paham sosialisme diantaranya Karl Marx (Membuat buku Das Kapital), Frederich Engels, Robert Owen, dan lain-lain. Sosialisme muncul sebagai akibat adanya Revolusi Industri di Inggris. Dimana waktu itu kaum buruh semakin menderita dengan upah yang rendah dan hidup dalam kemiskinan. Oleh karena itu, untuk mengangkat nasib kaum buruh muncul gerakan Revolusi Sosial.

4.       Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa Latin, Demos (rakyat) dan Cratein (memerintah). Jadi demokrasi adalah suatu paham yang mengakui hak segenap anggota masyarakat. Semboyan paham demokrasi adalah dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Demokrasi sudah ada sejak zaman Yunani Kuno ketika diperintah oleh Solon. pada masa itu dalam mengambil keputusan berdasarkan musyawarah oleh semua anggota masyarakat.
Macam-macam demokrasi:
a. Demokrasi Liberal (Demokrasi Parlemen) yaitu paham demokrasi yang memberikan kebebasan tak terbatas kepada anggotanya. Kekuasaan mayoritas mutlak atas minoritas. Kedudukan raja/presiden hanya sebagai lambang. Pemerintahan dipegang oleh Parlemen (DPR). Penganut paham ini diantaranya Perancis, Belgia, Belanda.
b. Demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan. Pada paham ini kekuasaan raja/presiden sangat besar karena kedudukannya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Kekuasaan legialatif, eksekutif, dan yudikatif tidak saling berhubungan. Penganut paham ini adalah Amerika Serikat.
c. Demokrasi Rakyat. Demokrasi yang mengandung asas persamaan warga negara dalam semua bidang. Semua kepentingan yang menyangkut orang banyak diatur oleh pemerintah. Penganu paham ini misalnya Indonesia.

1.       Nasionalisme jepang

a.        Masa Keshogunan
Sejak pemerintahan Shogun Tokugawa (pada abad ke-17), Jepang melakukan politik isolasi (artinya menarik diri dari pengaruh asing–Barat). Politik isolasi ini mulai dijalankan oleh Iyeyashu Tokugawa (1639) dan diteruskan oleh para penggantinya. Tujuan politik isolasi untuk menjamin tetap tegaknya pemerintahan Shogun dan mencegah masuknya pengaruh asing (Barat). Selama Jepang menutup diri, dunia Barat terus melaju pesat dengan industri dan teknologinya. Untuk itu bangsa-bangsa Barat membutuhkan daerah pasaran hasil industri.


Amerika Serikat, merupakan salah satu bangsa Barat yang ingin masuk ke Jepang untuk membuka hubungan dagang. Pada tahun 1846, Amerika Serikat mengirimkanutusannya ke Jepang di bawah pimpinan Laksamana Biddle, tetapi ditolak oleh Shogun. Pada tahun 1853,mengirimkan lagi utusannya lengkap dengan kapal perangnya di bawah pimpinan Matthew Commodore Perry. Perry menghadap Shogun dan meminta agar Jepang mau membuka kota-kota pelabuhannya untuk perdagangan internasional. Pemerintah Jepang minta waktu untuk memikirkan permintaan Amerika Serikat. Perry beserta rombongan kembali ke Amerika. Pada tahun 1854, rombongan Perry lengkap dengan tujuh kapal perangnya mendarat lagi di Yedo, dan berhasil memaksa Shogun Iyesada (1853–1858) untukmenandatangani Perjanjian Kanagawa (31 Maret 1854) yang isinya kota pelabuhan Shimoda dan Hokodate dibuka untuk perdagangan asing. Dengan demikian, runtuhlah politik isolasi Jepang sehingga negara tersebut terbuka untuk bangsa asing. Sejak saat itu, Jepang menyadari akan ketinggalannya dengan bangsabangsa Barat. Yang menjadi sasaran kemarahan rakyat Jepang ialah pemerintahan Shogun. Yoshinobu dipaksa turun takhta dan menyerahkan kekuasaannya kepada Kaisar Mutsuhito (Kaisar Meiji) pada tanggal 8 September 1867. Secara resmi Kaisar Meiji memerintah Jepang dari tanggal 25 Januari 1868 sampai dengan 30 Juli 1912.

b.       Nasionalisme Jepang

Terbukanya Jepang bagi bangsa asing yang disusul dengan runtuhnya kekuasan Shogun dan tampilnya Kaisar Meiji (Meiji Tenno), menandai bangkitnya nasionalisme Jepang. Pada tanggal 6 April 1868, Meiji Tenno memproklamasikan Charter Outh (Sumpah Setia) menuju Jepang baru yang terdiri atas lima pasal, seperti berikut.
1.       Akan dibentuk parlemen.
2.       Seluruh bangsa harus bersatu untuk mencapai kesejahateraan.
3.       Adat istiadat yang kolot dan yang menghalangi kemajuan Jepang harus
dihapuskan.
4.       Semua jabatan terbuka untuk siapa saja.
5.       Mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak mungkin untuk pembangunan
bangsa dan negara.

2.       Nasionalisme india

Gerakan nasionalisme di india di awali dengan pemberontakan pasukan sepoy yang menentang inggris pada tahun 1957. Pemberontakan sepoy kemudian di ikuti munculnya organisasi-organisasi nasional seperti All Indian Congres, rama khrisna, brahma samaj dengan tujuan menentang imperialism yang di lakukan oleh inggris. Tokoh terkenal di antaranya Nehru dan mahatma ghandi dengan dengan dasar perjuangan yaitu ahimsa, hartal, satya graham dan swadesi. Sebab-sebab peberontakan sepoy antara lain.
A.       Sebab umum
1.       Prajurit sepoy di lakukan tidak adil oleh tentara inggris, misalnya pangkat sama tetapi gaji beda
2.       Penderitaan masyarakat india akibat imperialism inggris
B.       Sebab Khusus
Adanya pemerintah dari panglima tentara inggris di india kepada prajurit sepoy agar menjilat ujung senapan sebelum di pergunakan. Bagi yang beragama hindu menggunakan lemak sapid an bagi yang beragama muslim dengan lemak babi.


Nasionalisme mesir

                Sejak terusan suez di buka pada tahun 1869, Negara-negara eropa terutama inggris, prancis saling berlomba memperebutkan pengaruhnya di mesir. Pengaruh kekuasaan inggris semakin kuat sejak tahun 1875. Akibat keterlibatan inggris dan prancis yang turut campur tangan dalam pemerintahan rakyat mesir  merasa di rugikan sehingga menimbulkan nasionalisme untuk menentang imprialisme barat yang di tandai dengan munculnya pemberontak arabi pasha. Mesir memperoleh kemerdekaanya pada tahun 1922. Saat mesir di perintah gamal abdul naser.


C.       Perkembangan pergerakan nasional di Indonesia

A.       Pengaruh edukasi dan emansipasi

Trias van de venter khususnya masalah edukasi (pendidikan) melahirkan golongan intelektual yang menjadi pelopor pergerakan nasional. Sebenarnya tujuan belanda member kesempatan rakyat Indonesia dalam bidang pendidikan bertujuan untuk mencari tenaga kerja murah dan tampil untuk mengurusi administrasi hindia-belanda.

B.       Diskriminasi masyarakat
Imperialisme belanda membagi masyarakat di nusantara menjadi tiga kelas, yaitu :
1.       Golongan belanda dan indo (kelas I)
2.       Golongan timur asing yaitu keturunan cina dan arab (kelas II)
3.       Golongan pribumi (kelas III)


4.       Pertumbuhan dan perkembangan ideology dan organiasasi pergerakan nasional Indonesia

1.      Budi Utomo (BU)

Pada tahun 1906 Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo, merintis mengadakan kampanye menghimpun dana pelajar (Studie Fund) di kalangan priyayi di Pulau Jawa. Upaya dr. Wahidin ini bertujuan untuk meningkatkan martabat rakyat dan membantu para pelajar yang kekurangan dana. Dari kampanye tersebut akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908 berdiri organisasi Budi Utomo dengan ketuanya Dr. Sutomo. Organisasi Budi Utomo artinya usaha mulia. Pada mulanya Budi Utomo bukanlah sebuah partai politik. Tujuan utamanya adalah kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal ini terlihat dari tujuan yang hendak dicapai yaitu perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah, mendirikan badan wakaf yang mengumpulkan tunjangan untuk kepentingan belanja anak-anak bersekolah, membuka sekolah pertanian, memajukan teknik dan industri, menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera, dan menjunjung tinggi cita-cita kemanusiaan dalam rangka mencapai kehidupan rakyat yang layak.

Kongres Budi Utomo yang pertama berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 3 Oktober – 5 Oktober 1908. Kongres ini dihadiri beberapa cabang yaitu Bogor, Bandung, Yogya I, Yogya II, Magelang, Surabaya, dan Batavia. Dalam kongres yang pertama berhasil diputuskan beberapa hal berikut.
a. Membatasi jangkauan geraknya kepada penduduk Jawa dan Madura.
b. Tidak melibatkan diri dalam politik.
c. Bidang kegiatan adalah bidang pendidikan dan budaya.
d. Menyusun pengurus besar organisasi yang diketuai oleh R.T. Tirtokusumo.
e. Merumuskan tujuan utama Budi Utomo yaitu kemajuan yang selaras untuk negara dan bangsa.
Terpilihnya R.T. Tirtokusumo yang seorang bupati sebagai ketua rupanya dimaksudkan agar lebih memberikan kekuatan pada Budi Utomo. Kedudukan bupati memberi dampak positif dalam rangka menggalang dana dan keanggotaan dari Budi Utomo. Untuk usaha memantapkan keberadaan Budi Utomo diusahakan untuk segera mendapatkan badan hukum dari pemerintah Belanda. Hal ini terealisasi pada tanggal 28 Desember 1909, anggaran dasar Budi Utomo disahkan. Dalam perkembangannya, di tubuh Budi Utomo muncul dua aliran berikut.
a. Pihak kanan, berkehendak supaya keanggotaan dibatasi pada golongan terpelajar saja, tidak bergerak dalam lapangan politik dan hanya membatasi pada pelajaran sekolah saja.
b. Pihak kiri, yang jumlahnya lebih kecil terdiri dari kaum muda berkeinginan ke arah gerakan kebangsaan yang demokratis, lebih memerhatikan nasib rakyat yang menderita.
Adanya dua aliran dalam tubuh Budi Utomo menyebabkan terjadinya perpecahan. Dr. Cipto Mangunkusumo yang mewakili kaum muda keluar dari keanggotaan. Akibatnya gerak Budi Utomo semakin lamban. Berikut ini ada beberapa faktor yang menyebabkan semakin lambannya Budi Utomo.
a. Budi Utomo cenderung memajukan pendidikan untuk kalangan priyayi daripada penduduk umumnya.
b. Lebih mementingkan pemerintah kolonial Belanda dari pada kepentingan rakyat Indonesia.
c. Menonjolnya kaum priyayi yang lebih mengutamakan jabatan menyebabkan kaum terpelajar tersisih.
Ketika meletus Perang Dunia I tahun 1914, Budi Utomo mulai terjun dalam bidang politik. Berikut ini beberapa bentuk peran politik Budi Utomo.
a. Melancarkan isu pentingnya pertahanan sendiri dari serangan bangsa lain.
b. Menyokong gagasan wajib militer pribumi.
c. Mengirimkan komite Indie Weerbaar ke Belanda untuk pertahanan Hindia.
d. Ikut duduk dalam Volksraad (Dewan Rakyat).
e. Membentuk Komite Nasional untuk menghadapi pemilihan anggota volksraad.
Budi Utomo mampu menerbitkan majalah bulanan Goeroe Desa yang memiliki kiprah masih terbatas di kalangan penduduk pribumi. Sejalan dengan kemerosotan aktivitas dan dukungan pribumi pada Budi Utomo, maka pada tahun 1935 Budi Utomo mengadakan fusi ke dalam Partai Indonesia Raya (Parindra). Sejak itu BU terus mengalami kemerosotan dan mundur dari arena politik.

2.      Sarekat Islam (SI)


Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan para pedagang yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang batik Jawa. Garis yang diambil oleh SDI adalah kooperasi, dengan tujuan memajukan perdagangan Indonesia di bawah panji-panji Islam. Keanggotaan SDI masih terbatas pada ruang lingkup pedagang, maka tidak memiliki anggota yang cukup banyak. Oleh karena itu agar memiliki anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya, maka pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam).


Organisasi Sarekat Islam (SI) didirikan oleh beberapa tokoh SDI seperti H.O.S Cokroaminoto, Abdul Muis, dan H. Agus Salim. Sarekat Islam berkembang pesat karena bermotivasi agama Islam. Latar belakang ekonomi berdirinya Sarekat Islam adalah:
a. perlawanan terhadap para pedagang perantara (penyalur) oleh orang Cina,
b. isyarat pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan kekuatannya, dan
c. membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.
Tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan anggaran dasarnya adalah:
a. mengembangkan jiwa berdagang,
b. memberi bantuan kepada anggotanya yang mengalami kesukaran,
c. memajukan pengajaran dan semua yang mempercepat naiknya derajat bumi putera,
d. menentang pendapat-pendapat yang keliru tentang agama Islam,
e. tidak bergerak dalam bidang politik, dan
f. menggalang persatuan umat Islam hingga saling tolong menolong.
Kecepatan tumbuhnya SI bagaikan meteor dan meluas secara horizontal. SI merupakan organisasi massa pertama di Indonesia. Antara tahun 1917 sampai dengan 1920 sangat terasa pengaruhnya di dalam politik Indonesia. Untuk menyebarkan propaganda perjuangannya, Sarekat Islam menerbitkan surat kabar yang bernama Utusan Hindia.
Pada tanggal 29 Maret 1913, para pemimpin SI mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jenderal Idenburg untuk memperjuangkan SI berbadan hukum. Jawaban dari Idenburg pada tanggal 29 Maret 1913, yaitu SI di bawah pimpinan H.O.S Cokroaminoto tidak diberi badan hukum. Ironisnya yang mendapat pengakuan pemerintah kolonial Belanda (Gubernur Jenderal Idenburg) justru cabang-cabang SI yang ada di daerah. Ini suatu taktik pemerintah kolonial Belanda dalam memecah belah persatuan SI. Bayangan perpecahan muncul dari pandangan yang berbeda antara H.O.S Cokroaminoto dengan Semaun mengenai kapitalisme. Menurut Semaun yang memiliki pandangan sosialis, bergandeng dengan kapitalis adalah haram. Dalam kongres SI yang dilaksanakan tahun 1921, ditetapkan adanya disiplin partai rangkap anggota. Setiap anggota SI tidak boleh merangkap sebagai anggota organisasi lain terutama yang beraliran komunis. Akhirnya SI pecah menjadi dua yaitu SI Putih dan SI Merah.
a. SI Putih, yang tetap berlandaskan nasionalisme dan Islam. Dipimpin oleh H.O.S. Cokroaminoto, H. Agus Salim, dan Suryopranoto yang berpusat di Yogyakarta. b. SI Merah, yang berhaluan sosialisme kiri (komunis). Dipimpin oleh Semaun, yang berpusat di Semarang. Dalam kongresnya di Madiun, SI Putih berganti nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Kemudian pada tahun 1927 berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Sementara itu, SI Sosialis/Komunis berganti nama menjadi Sarekat Rakyat (SR) yang merupakan pendukung kuat Partai Komunis.

3.      Indische Partij (IP)


IP didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung oleh tokoh Tiga Serangkai, yaitu E.F.E Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat. Pendirian IP ini dimaksudkan untuk mengganti Indische Bond yang merupakan organisasi orang-orang Indo dan Eropa di Indonesia. Hal ini disebabkan adanya keganjilan-keganjilan yang terjadi (diskriminasi) khususnya antara keturunan Belanda totok dengan orang Belanda campuran (Indo). IP sebagai organisasi campuran menginginkan adanya kerja sama orang Indo dan bumi putera. Hal ini disadari benar karena jumlah orang Indo sangat sedikit, maka diperlukan kerja sama dengan orang bumi putera agar kedudukan organisasinya makin bertambah kuat.
Di samping itu juga disadari betapa pun baiknya usaha yang dibangun oleh orang Indo, tidak akan mendapat tanggapan rakyat tanpa adanya bantuan orang-orang bumi putera. Perlu diketahui bahwa E.F.E Douwes Dekker dilahirkan dari keturunan campuran, ayah Belanda, ibu seorang Indo. Indische Partij merupakan satu-satunya organisasi pergerakan yang secara terang-terangan bergerak di bidang politik dan ingin mencapai Indonesia merdeka. Tujuan Indische Partij adalah untuk membangunkan patriotisme semua indiers terhadap tanah air. IP menggunakan media majalah Het Tijdschrifc dan surat kabar ‘De Expres’ pimpinan E.F.E Douwes Dekker sebagai sarana untuk membangkitkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air Indonesia. Tujuan dari partai ini benar-benar revolusioner karena mau mendobrak kenyataan politik rasial yang dilakukan pemerintah kolonial. Tindakan ini terlihat nyata pada tahun 1913. Saat itu pemerintah Belanda akan mengadakan peringatan 100 tahun bebasnya Belanda dari tangan Napoleon Bonaparte (Prancis). Perayaan ini direncanakan diperingati juga oleh pemerintah Hindia Belanda. Adalah suatu yang kurang pas di mana suatu negara penjajah melakukan upacara peringatan pembebasan dari penjajah pada suatu bangsa yang dia sebagai penjajahnya. Hal yang ironis ini mendatangkan cemoohan termasuk dari para pemimpin Indische Partij. R.M. Suwardi Suryaningrat menulis artikel bernada sarkastis yang berjudul ‘Als ik een Nederlander was’, Andaikan aku seorang Belanda.


Akibat dari tulisan itu R.M. Suwardi Suryaningrat ditangkap. Menyusul sarkasme dari Dr. Cipto Mangunkusumo yang dimuat dalam De Express tanggal 26 Juli 1913 yang diberi judul Kracht of Vrees?, berisi tentang kekhawatiran, kekuatan, dan ketakutan. Dr. Tjipto pun ditangkap, yang membuat rekan dalam Tiga Serangkai, E.F.E. Douwes Dekker turut mengkritik dalam tulisannya di De Express tanggal 5 Agustus 1913 yang berjudul Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi Soerjaningrat, Pahlawan kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat. Kecaman-kecaman yang menentang pemerintah Belanda menyebabkan ketiga tokoh dari Indische Partij ditangkap. Pada tahun 1913 mereka diasingkan ke Belanda. Namun pada tahun 1914 Cipto Mangunkusumo dikembalikan ke Indonesia karena sakit. Sedangkan Suwardi Suryaningrat dan E.F.E. Douwes Dekker baru kembali ke Indonesia pada tahun 1919. Suwardi Suryaningrat terjun dalam dunia pendidikan, dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara, mendirikan perguruan Taman Siswa. E.F.E Douwes Dekker juga mengabdikan diri dalam dunia pendidikan dan mendirikan yayasan pendidikan Ksatrian Institute di Sukabumi pada tahun 1940. Dalam perkembangannya, E.F.E Douwes Dekker ditangkap lagi dan dibuang ke Suriname, Amerika Latin.

4.      Organisasi Keagamaan

Muhammadiyah adalah organisasi Islam modern yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah berarti umat Muhammad atau pengikut Muhammad. Dengan nama ini memiliki harapan dapat mencontoh segala jejak perjuangan dan pengabdian Nabi Muhammad. Tujuan yang ingin dicapai adalah:
a. memajukan pengajaran berdasarkan agama Islam, dan
b. memupuk keimanan dan ketaqwaan para anggotanya.
Dalam rangka mencapai tujuan itu, Muhammadiyah melakukan beberapa upaya berikut.
a. Mendirikan sekolah-sekolah (bukan pondok pesantren) dengan pengajaran agama dan kurikulum yang modern.
b. Mendirikan rumah sakit dengan nama Pusat Kesengsaraan Umum (PKU).
c. Mendirikan rumah yatim piatu.
d. Mendirikan perkumpulan kepanduan Hisbul Wathan.

Dalam perkembangannya, Muhammadiyah menghadapi tantangan dari golongan Islam konservatif. Mereka melihat Muhammadiyah begitu terbuka terhadap kebudayaan Barat sehingga khawatir kemurnian Islam akan dirusakkan. Oleh karena itu para ulama mendirikan Nahdlatul Ulama pada tahun 1926. Gerakan NU dipelopori oleh K.H. Hasyim Asy’ari. Gerakan Muhammadiyah banyak mendapat simpati termasuk pemerintah kolonial Belanda karena perjuangannya tidak bersifat konfrontatif (menentang). Dalam Kongres Muhammadiyah yang
berlangsung dari tanggal 12 - 17 Maret 1925 di Yogyakarta, diperbincangkan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengajaran Islam, mass media Islam, dan buku-buku tentang Islam yang berbahasa Jawa.
Di samping Muhammadiyah, gerakan keagamaan lain yang memiliki andil bagi kemajuan bangsa antara lain, berikut ini.
a. Jong Islamienten Bond, berdiri tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta.
b. Nahdlatul Ulama (NU), berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya, Jawa Timur.
c. Nahdlatul Wathan, berdiri tahun 1932 di Pacor, Lombok Timur.

5.      Partai Indonesia Raya (Parindra)


Perjuangan radikal yang dilakukan oleh PKI, PI, dan PNI mulai berakhir ketika pemerintah kolonial Belanda melakukan penangkapan terhadap sejumlah tokoh PNI. Di samping itu pemerintah kolonial di bawah Gubernur Jenderal de Jonge melakukan pengawasan yang ketat terhadap organisasi-organisasi yang ada pada masa itu. Melihat kondisi tersebut, para tokoh pergerakan mengubah garis perjuangannya. Dari yang semula radikal dan nonkooperasi menjadi moderat dan kooperasi dengan menempatkan wakilnya dalam volksraad. Salah satu organisasi yang bersifat moderat adalah Partai Indonesia Raya (Parindra). Parindra didirikan di kota Solo oleh dr. Sutomo pada tanggal 26 Desember 1935. Parindra merupakan fusi dan Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Tujuan Parindra adalah mencapai Indonesia Raya.
Asas politik Parindra adalah insidental, artinya tidak berpegang pada asas kooperasi maupun nonkooperasi. Sikapnya terhadap pemerintah tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi, jadi luwes. Tokoh-tokoh Parindra yang terkenal dalam membela kepentingan rakyat di volksraad adalah Moh. Husni Thamrin. Parindra berjuang agar wakil-wakil volksraad semakin bertambah sehingga suara yang berhubungan dengan upaya mencapai Indonesia merdeka semakin diperhatikan oleh pemerintah Belanda. Perjuangan Parindra dalam volksraad cukup berhasil, terbukti pemerintah Belanda mengganti istilah inlandeer menjadi Indonesier.




Daftar Pustaka

Eko Prambudi. Madiun Afair PKI 1948 Operasi Trisula. Penumpasan PKI Blitar Selatan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
G. Moedjanto. 1989. Sejarah Indonesia Abad ke 20 Jilid I Dari Kebangkitan Nasional Sampai Linggarjati. Yogyakarta: Kanisius.
G. Moedjanto. 1989. Sejarah Indonesia Abad ke 20 Jilid I.2 Dari Perang Kemerdekaan Pertama Sampai Pelita III. Yogyakarta: Kanisius.
Hardi. 1988. Menarik Pelajaran Dari Sejarah . Jakarta: Haji Mas Agung
K.L.M. 1986. Perjuangan Politik. Bangsa Indonesia Linggarjati. Jakarta: PT.Gunung Agung.
M.C. Ricklefs. 2005. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nasiotion A.H. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia. Bandung: Penerbitan Angkasa
Nogroho Notosusanto. Sejarah Nasional Indonesia Jilid 5. Jakarta : Departemen Pendidikan dan kebudayaan.
Sewan Susanto. 1985. Perjuangan Tentara Pelajar Dalam Perang Kemerdekaan Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sudiyoto Adipranoto. 1988. Indonesia Berjuang. Surakarta: Widya Duta.
Tim LIPI. 1985. Ditugaskan Sejarah "Perjuangan Merdeka 1945-1985" . Jakarta: PT. Masa Merdeka.

-to �bt a �. � . argin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal;mso-list:l7 level1 lfo25;tab-stops: list .5in'>Rekan-rekan semua di Kelas XI IPS II SMA N 8 cirebon
  • Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini

  • Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.


































  • Daftar Pustaka

    Eko Prambudi. Madiun Afair PKI 1948 Operasi Trisula. Penumpasan PKI Blitar Selatan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
    G. Moedjanto. 1989. Sejarah Indonesia Abad ke 20 Jilid I Dari Kebangkitan Nasional Sampai Linggarjati. Yogyakarta: Kanisius.
    G. Moedjanto. 1989. Sejarah Indonesia Abad ke 20 Jilid I.2 Dari Perang Kemerdekaan Pertama Sampai Pelita III. Yogyakarta: Kanisius.
    Hardi. 1988. Menarik Pelajaran Dari Sejarah . Jakarta: Haji Mas Agung
    K.L.M. 1986. Perjuangan Politik. Bangsa Indonesia Linggarjati. Jakarta: PT.Gunung Agung.
    M.C. Ricklefs. 2005. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
    Nasiotion A.H. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia. Bandung: Penerbitan Angkasa
    Nogroho Notosusanto. Sejarah Nasional Indonesia Jilid 5. Jakarta : Departemen Pendidikan dan kebudayaan.
    Sewan Susanto. 1985. Perjuangan Tentara Pelajar Dalam Perang Kemerdekaan Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
    Sudiyoto Adipranoto. 1988. Indonesia Berjuang. Surakarta: Widya Duta.
    Tim LIPI. 1985. Ditugaskan Sejarah "Perjuangan Merdeka 1945-1985" . Jakarta: PT. Masa Merdeka.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar